Thursday, September 13, 2007

Ketika Allah SWT berkehendak lain ......

Nice story....

''Akhirnya ada juga Le bis yang lewat. Kita pulang Le...
Ya..Allah, kok ya tega ya...nda mau berhenti.
Sabar ya..Le, insyaAllah akan ada lagi Bis yang lewat. ''
Bayi lelaki berumur sebelas bulan itu hanya tersenyum senyum
mendengar perkataan ibunya.

Kembali Ibu itu melambaikan tangannya kepada Bis yang lewat
tapi... tetap saja Bis itu tidak mau berhenti.


Bayi itu tertawa, ''Le...le...kok kamu bisa bisanya tertawa,
'' bayi lucu itu tidak mau tahu teriknya mentari saat itu.
''Alhamdulillah...ada juga yang berbaik hati mau berhenti.''
''Cepet Bu cepet ! '' ujar kondektur.
''Ya Allah, Bis nya penuh Le.tapi ga apa apa, yang penting
kita bisa pulang Le. ''
''Jogja , jogja.. ! ''teriak sang kondektur mencari
penumpang.
''Lha wong sudah penuh sesak begini kok masih cari
penumpang. ''
''Mas ! Pie toh mas, sesak begini kok. ! ''salah seorang
penumpang geram.
Tiba tiba bayi lelaki itu menangis.
''Aduh Le, jangan nangis toh Le''
Tapi bayi itu makin keras tangisnya.

Suasana panas saat itu makin membuat para penumpang tidak
nyaman, apalagi dengan kondisi penuh sesaknya manusia di dalam bis
tersebut.
''Bu, anak e bisa disuruh diam nda sih ? ''ujar salah
seorang penumpang disebelahnya.
''Maaf pak, maaf. ''
''Huh, udah bayar mahal mahal, tapi kaya begini. ''salah
seorang lagi marah-marah.
''saya ini mau tidur, disuruh diam bisa nda sih. '' ujar
seorang ibu-ibu gemuk di belakangnya.
''Hey, anak siapa itu, macet begini bikin pusing saja. ''
teriak pak sopir.
''Suruh turun saja pak sopir'' teriak penumpang belakang.
''Iya, turuni saja. Wong sudah sesak begini kok. '' tambah
yang lain.
''Kalau anak itu nda mau diam, lebih baik kalian turun saja.
''ujar pak kondektur.
''Bapak-bapak, Ibu-ibu, siapa yang nda setuju kalau ibu ini
disuruh turun ? '' tanya salah seorang penumpang sambil berdiri.
Semua terdiam.
''Suruh turun saja. ''salah seorang kakek berkata.
''Ibu turun saja disini. Cari bis yang lain saja.
''kondektur berkata
''Maaf bapak-bapak ibu-ibu, kalau anak saya ini mengganggu,
tapi anak ini kan masih kecil, belum mengerti apa apa. Tolonglah kami.
Tolong. ''
''Wah, nda bisa Bu, anak ibu ini main kenceng saja
nangisnya. Disini banyak penumpang yang mau istirahat. '' tambah pak
Kondektur.
Dengan tidak hormat, Ibu dan anak itu dipaksa turun dari
bis.
''Ya...Allah, kok ya ada manusia manusia seperti itu. Kok ya
nda kasihan sama anak bayi ini.
"Le...le..kamu tuh bikin susah ibumu saja le. ''
Dengan tertatih, ibu itu mencoba menyetop mobil yang lewat
saat itu sambil berjalan berkilo-kilo meter. Dan sampai akhirnya...
''Lho, ibu mau kemana, sudah hampir gelap begini kok.
Kasihan anaknya.
''Maaf, dek. Boleh ibu menumpang sampai kota''
''Oh tentu tentu. Masuk Bu ! ''
''Ternyata masih ada anak muda baik hati seperti adik ini
ya...''
si bayi itu tertawa-tawa ketika mereka menumpang di mobil
itu.
''Ibu ini sebenarnya mau kemana toh ? ''
''Saya mau ke Jogja, mau pulang. ''
''Wah, kebetulan kalau begitu, saya juga mau ke rumah mbah
yang ada di Jogja. Kalau begitu saya antar ibu sampai rumah, kasihan
bayi ne. ''
''tapi saya masih bingung, kenapa kok ya bisa ibu ini
sendirian di tengah sawah tadi ? ''
''Oh, saya itu juga bingung dek, kok ya ada orang yang tega
menurunkan saya, gara-gara anak saya ini terus terusan nangis. ''
''Masa sih bu ? ''
'' Wah, kalau itu kebangetan toh bu. ''

beberapa jam kemudian.
''Wah, ada apa ya...kok nda biasa biasanya macet begini.
"Mas mas, aqua nya satu mas.
'Mas, ada apa toh mas, kok bisa macet begini ? panjang ya
mas macet nya ?'' tanya anak muda itu.
''Wah iya mas, katanya ada kecelakaan bis di depan sana.
''jawab penjual minuman.
''Oh...terimas kasih ya..mas.
"Ini bu, kalau ibu haus. ''

''oh, ini toh bisnya, ya..Allah bisnya hangus terbakar, oh
pantes.
Tabrakan dengan truk besar. ''heran anak muda itu.
Prit prit prit........seorang polisi sedang mengatur
jalannya arus lalu lintas yang macet itu.
''Pak ada yang selamat pak ? ''
''Kasihan dek, semua penumpang dan sopirnya tewas. ''
''ya...Allah, alhamdulillah. Le..kamu untung kamu nangis le.
''
''lha kok, ibu malah alhamdulillah wong ada musibah seperti
ini kok. ''
'' Dek, ini lho dek bis yang ibu naiki itu. ''
''Ha, yang bener toh bu ? ''
''Ya...Allah. kalau begitu anak ibu ini sudah menyelamatkan
ibu lho.
"Itu adalah kasih sayang Allah bu, lewat anak ibu ini.''
'' ya..Allah, apa jadinya kalau saya dan anak saya masih
menumpang bis itu ya...dek, alhamdulillah alhamdulillah...''

~ Diambil dari kisah nyata ~

Sesungguhnya Allah itu maha mengetahui apa-apa yang terbaik
untuk hambanya.

karena itu pandai-pandailah mencari Hikmah dibalik sebuah
musibah dan ingat lah selalu untuk bersabar.

Karena Allah selalu bersama orang-orang yang sabar.




Read More......

Mama I miss U

Beberapa tahun yang lalu, ketika Mama saya berkunjung,
ia mengajak saya untuk berbelanja bersamanya karena
dia membutuhkan sebuah gaun yang baru.

Saya sebenarnya tidak suka pergi berbelanja bersama
dengan orang lain, dan saya bukanlah orang yang sabar,
tetapi walaupun demikian, kami berangkat juga ke pusat
perbelanjaan tersebut.


Kami mengunjungi setiap toko yang menyediakan gaun
wanita, dan Mama saya mencoba gaun demi gaun dan
mengembalikan semuanya.

Seiring hari yang berlalu, saya mulai lelah dan Mama
saya mulai frustasi.

Akhirnya pada toko terakhir yang kami kunjungi, Mama
saya mencoba satu stel gaun biru yang cantik terdiri
dari tiga helai.

Pada blusnya terdapat sejenis tali di bagian tepi
lehernya, dan karena ketidaksabaran saya, maka untuk
kali ini saya ikut masuk dan berdiri bersama Mama saya
dalam ruang ganti pakaian, saya melihat bagaimana ia
mencoba pakaian tersebut, dan dengan susah mencoba
untuk mengikat talinya.

Ternyata tangan-tangannya sudah mulai dilumpuhkan oleh
penyakit radang sendi dan sebab itu dia tidak dapat
melakukannya, seketika ketidaksabaran saya digantikan
oleh suatu rasa kasihan yang dalam kepadanya.

Saya berbalik pergi dan mencoba menyembunyikan air
mata yang keluar tanpa saya sadari.

Setelah saya mendapatkan ketenangan lagi, saya kembali
masuk ke kamar ganti untuk mengikatkan tali gaun
tersebut.

Pakaian ini begitu indah, dan dia membelinya.

Perjalanan belanja kami telah berakhir, tetapi
kejadian tersebut terukir dan tidak dapat terlupakan
dari ingatan saya.

Sepanjang sisa hari itu, pikiran saya tetap saja
kembali pada saat berada di dalam ruang ganti pakaian
tersebut dan terbayang tangan Mama saya yang sedang
berusaha mengikat tali blusnya.

Kedua tangan yang penuh dengan kasih, yang pernah
menyuapi saya, memandikan saya, memakaikan baju,
membelai dan memeluk saya, dan terlebih dari semuanya,
berdoa untuk saya.

Sekarang tangan itu telah menyentuh hati saya dengan
cara yang paling membekas dalam hati saya. Kemudian
pada sore harinya, saya pergi ke kamar Mama saya,
mengambil tangannya, menciumnya ... dan yang
membuatnya terkejut, memberitahukannya bahwa bagi saya
kedua tangan tersebut adalah tangan yang paling indah
di dunia ini.

Saya sangat bersyukur bahwa Tuhan telah membuat saya
dapat melihat dengan mata baru, betapa bernilai dan
berharganya kasih sayang yang penuh pengorbanan dari
seorang ibu. Saya hanya dapat berdoa bahwa suatu hari
kelak tangan saya dan hati saya akan memiliki
keindahannya tersendiri.

Dunia ini memiliki banyak keajaiban, segala ciptaan
Tuhan yang begitu agung, tetapi tak satu pun yang
dapat menandingi keindahan tangan Ibu...

With Love to All Mothers

Note :
Berbahagialah yang masih memiliki Ibu. Dan lakukanlah
yang terbaik untuknya...........


Read More......