1. Ejakulasi Prematur (Sperma yang Keluar Terlalu Cepat)
Masalah keluarnya sperma yang terlampau cepat selalu menghantui banyak orang (khususnya
pria), karena disini menentukan sekali bagi tercapainya kepuasan, baik untuk diri sendiri
maupun bagi pasangannya. Suatu hal yang paling vital, tetapi justru merupakan problem yang
mencemaskan pada banyak orang. Seharusnya suatu hubungan sex tidak boleh lebih cepat dari 2
menit, terhitung sejak saat masuknya penis pada vagina, atau setidaknya harus diatas 20
sampai 30 jurus esek-esek (hubungan seksual). Tetapi masalahnya tidak seremeh yang
direncanakan, karena pada kenyataannya banyak sekali para pria yang tidak mampu untuk
mempertahankan diri untuk tidak orgasme terlampau cepat daripada batasan waktu dan jumlah
gerakan seperti yang disebutkan di atas. Ini dapat dikatakan sebagai cabang daripada
impotensi sesksual.
Dan terdapat banyak pria yang begitu penisnya masuk ke vagina pasangannya, maka pengekangan
dan kontrolnya lepas, dan terjadilah orgasme. Sehingga tingkat hubungan seksual yang normal
pun tidak terjangkau. Setelah terjadi orgasme, maka pada umumnya terjadilah jangka waktu
yang tidak berdaya pada pihak pria dan tingkat pengulangan merupakan tanda tanya besar pula,
apalagi jika memang diinginkan dengan segera untuk dapat menambal kekurangan yang telah
terjadi.
Jika peristiwa semacam ini terus berlangsung pada saat kegiatan esek-esek, maka disangsikan
akan dapat tercapai keharmonisan yang sejati dari pasangan berbeda kelamin itu. Untuk dapat
mengatasi keadaan yang demikian, yaitu dengan permainan yang pendahuluan yang panjang
seperti pemanasan begitulah. Pemanasan sangat penting karena disamping untuk melamakan
kegiatan esek-esek juga untuk dapat mengontrol emosi dan untuk mengontrol permainan. Disini
yang memegang peranan penting biasanya adalah pihak pria. Tetapi bila ada pasangan seorang
wanita lebih berpengalaman, biasanya dialah yang memegang peranan penting.
Disini yang paling untung sebetulnya adalah pihak wanita, karena meskipun dia sudah keluar
lebih dulu, tetapi permainan masih dapat dilanjutkan. Tetapi bila pria yang keluar duluan,
maka kemungkinan 90 % permainan akan selesai, tamat begitulah.
Dari sini kita dapat menyimpulkan pihak wanita sebetulnya lebih kuat ngesex-nya daripada
pihak pria. Karena biasanya pihak pria itu sudah keluar sampai 5 kali. Dia sudah pasti tidak
mungkin main lagi, tetapi kalau wanita, mereka mau keluar sampai 10 kali pun masih tetap
dapat melanjutkan. Karena itu sebagai pihak pria harus dapat menemukan formula yang pas
untuk dapat melaksanakan permainan itu.
2. Meledaknya Rangsangan Sex
Bagi pria ataupun wanita, orgasme atau klimaks merupakan suatu tingkat dimana ransangan sex
mencapai kepuasan yang sebesar-besarnya. orgasme yang terjadi bersamaan waktunya adalah
suatu kejadian yang paling menyenangkan diantara segalanya yang telah dilakukan sebelumnya.
Tetapi kenyataan membuktikan, bahwa banyak sekali fakta yang menyebabkan kesukaran dalam
mencapai orgasme yang bersamaan. Dan justru kelemahan pria adalah setelah mencapai orgasme,
dimana penisnya akan menjadi kecil.. kecil.. dan kecil.., serta memerlukan beberapa waktu
kemudian yang tidak dapat ditebak dengan pasti untuk melakukan fungsinya kembali.
Dengan demikian, maka apabila di dalam hal ini pihak pria mendahului mencapai orgasmenya,
maka si wanita akan menderita secara langsung, sebab vaginanya masih belum mengeluarkan
laharnya, yang merupakan tanda bahwa dia puas. Oleh karena itu banyak wanita yang mencari
pria lain agar dapat memuaskan vaginanya.
Tetapi dengan cara tertentu akan dapat menolong hubungan sex itu, misal dengan cara
melakukan suatu pemanasan selama mungkin dengan cara yang jitu agar dapat membangkitkan
kegairahan pihak wanita. Kalau si wanita dapat teransang, maka meskipun kegiatan esek-esek
tidak berjalan lama, maka itu tidak jadi masalah, karena pihak pria telah menunaikan
tugasnya, yaitu memberi kepuasan pada pasangannya. Dan ingat, wanita dapat bertahan meskipun
dia sudah 10 kali keluar, tetapi kalau dia keluar duluan pihak pria akan santai nantinya.
Bagi wanita sendiri pun di dalam mencapai orgasmenya tidak seperti pria, yaitu memancarkan
suatu bentuk cairan, tetapi tampak sebagai suatu rangkaian kegairahan yang menggetarkan
perasaan, vagina dan sekitar klitoris, dan biasanya dirinya seakan-akan tidak terkuasai
untuk melakukan gerak tertentu yang mendebarkan, seperti mempererat rangkulannya, mempererat
jepitannya, mencakar, melakukan gigitan dengan disertai napasnya yang tersengal-sengal..
wow!Tetapi tidak seperti pihak pria yang begitu mendapatkan orgasme, dituntut suatu
istirahat, sebaliknya wanita dapat mencapai orgasme beberapa kali, tergantung dari keinginan
serta kegairahan yang dimiliki oleh masing-masing wanita dalam menerima ransangan dari
pasangannya.
Beberapa tugas pria saat kegiatan sex:
a. Anda harus dapat meningkatkan kemampuan dengan pengetahuan yang berhubungan dengan
titik-titik kelemahan atau kemesraan secara khusus di tubuh pasangan anda. Walaupun dapat
dikatakan setiap orang memiliki zone yang umum, tetapi pasti ada keistemewaan-keistimewaan
tertentu yang patut menjadi perhatian, sehingga perangsangan terhadapnya akan mendapatkan
hasil yang lebih memuaskan. Di dalam hal ini, selain instink anda berbicara, perlu adanya
sikap keterbukaan dari pasangan anda untuk dapat memberikan petunjuknya yang lebih tepat.
Jika dia malu-malu untuk memberikan keterangan tentang hal itu, maka berilah pengertian yang
mendalam betapa pentingnya semua itu bagi anda berdua, khususnya dalam memberikan kesenangan
padanya sendiri.
b. Selanjutnya sebagai pria, anda harus dapat memperdalam sedemikian rupa untuk mengenal
adanya berbagai macam variasi yang seakan tiada habis-habisnya dalam hal permainan
pendahuluan atau pemanasan. Sangat mutlak bagi anda berdua untuk bersama-sama mempelajarinya
dengan pengertian yang mendalam, sehingga apa-apa yang ada ini akhirnya menjadi suatu
tindakan yang tidak hanya merupakan hafalan saja, tetapi menjadi bagian kehidupan sex yang
terkombinasi sedimikian hidupnya.
c. Adalah suatu kebanggan tersendiri jika nantinya dapat terjadi orgasme pada pihak wanita
terlebih dahulu beberapa kali sebelum akhirnya dibarengi dengan orgasmenya sendiri yang
bersamaan dengannya.
Beberapa tugas wanita saat kegiatan sex:
a. Walaupun sikap seorang wanita adalah pasif, tetapi hendaknya di dalam hal ini anda tidak
berdiam diri saja dengan membiarkan pihak pria untuk melakukan segalanya. Bagaimanapun juga
seorang pria juga memerlukan pembalasan keaktifan dari anda pasangannya dalam berbagai macam
hal, yang dimulai dari saat permainan pendahuluan sampai pada saat penis pasangan anda
memasuki vagina anda. Khususnya di dalam kegiatan esek-esek yang memiliki keaneka-ragaman
teknik, haruslah dapat dimengerti secara mendalam oleh pihak wanita, sehingga pada saat-saat
diperlukan, maka anda dapat berlaku terlebih aktif atau melakukan inisiatif untuk mengadakan
hubungan dengan posisi-posisi tertentu yang dapat lebih memberikan rangsangan kepada diri
anda sendiri untuk dapat mencapai orgasme. Jadi setiap tindakan pasangan anda harus mendapat
imbangan yang dapat memuaskan batinnya.
Berapa banyak pihak wanita yang membuat kesalahan besar pada keadaan yang demikian ini
dengan bersikap layaknya patung saja, sehingga yang mengalami kerutinan dari tanggapan
wanitanya yang dianggap terlampau dingin. Expresi wajah dan segala macam hal yang
bersangkutan dengan suatu kegairahan tidak perlu ditahan-tahan, karena jelas itu menunjukkan
suatu kebodohan yang tidak terpuji. Seakan-akan di dalam hal ini anda menunjukkan akan
ketidak-becusan pasangan anda sendiri. Anda di dalam hal ini harus menunjukkan suatu
kehangatan dalam memberikan sambutan, karena kejantanan seorang pria adalah terletak disini,
dan jika ia tidak mendapatkan kepuasan dalam perasaannya melihat tingkah laku pasangannya
yang seakan-akan acuh tak acuh, maka tidak aneh lagi kalau ia akan mencari hiburan di tempat
lain.
b. Anda harus menunjukkan sikap kefeminiman dengan berlaku semesra mungkin yang dapat
menciptakan kehangatan benar-benar dalam suasana seperti itu. Bila perlu sebelum pasangan
anda datang ke rumah, anda bisa bertelanjang bulat, jadi bila pasangan anda datang, maka
ya.. ya.. ya.
c. Anda harus bersikap terbuka untuk seakan-akan sambil lalu saja untuk memberikan
penjelasan tentang titik-titik kemesraan yang memang anda rasakan, dan ini akan menyadarkan
serta memberikan pengarahan di dalam peristiwa pendahuluan yang terjadi nantinya. Dan di
dalam hal ini pun tidak ada suatu peraturan yang menetapkan bahwa anda hanya bersikap
menerima saja, tetapi juga dapat sekaligus memberikan pelayanan pembalasan yang dapat
memberikan kesenangan secara timbal-balik.
3. After Play (Tindakan Setelah Selesai Permainan)
Tingkat tindakan setelah suatu permainan esek-esek juga memegang peranan tersendiri. Ini
jarang mendapat perhatian yang serius dari banyak pasangan yang seakan-akan tidak begitu
menghargai akan hal ini, dan juga memang karena ketidak-tahuan.
Biasanya setelah suatu permainan selesai, maka si pria khususnya dengan cepat-cepat
bertindak menuju ke kamar mandi meninggalkan pasangannya. Ia kurang begitu menyelami akan
perihal yang dirasakan dengan keinginan pasangannya secara lebih mendalam.
Afterplay akan mempunyai seni tersendiri yang harus dimengerti oleh setiap pasangan, dan
disini mempunyai kespesifikasiannya sendiri.
Tindakan yang harus diperhatikan oleh pria, yang pertama-tama adalah jangan menarik penisnya
dari vagina pasangannya begitu selesai dengan tugasnya, tetapi yang lebih tepat kiranya
adalah dengan membiarkannya untuk beberapa saat di dalammya dengan cukup mengubah posisinya
sedemikian rupa, sehingga keduanya dapat beristirahat dengan santai sambil merasakan
penurunan kegairahannya dengan perlahan-lahan. Disini akan dapat menimbulkan suatu keindahan
dalam bentuk lain yang dapat anda rasakan sendiri berdua nantinya, apalagi jika keduanya
dapat tertidur lelap dalam keadaan ini, maka perasaan yang indah terpadu dengan sedimikian
rupa yang dapat mempererat secara lebih mendalam pada keduanya.
4. Frekuensi Hubungan Sex
Banyak kita dengar suatu pembicaraan yang berkisar pada hal yang bersangkutan dengan
frekuensi atau jumlah daripada suatu hubungan sesksual, dimana akhirnya satu sama lain
akhirnya memiliki perbedaan-perbedaan, dan terkadang terdengar secara menyolok sekali.
Tetapi sayangnya sedemikian jauh masih banyak para wanita yang tidak mendapatkan kesenangan
secara mutlak di dalam hubungan ini, dan bahkan ada yang justru tidak pernah merasakan
orgasmenya.
Sebetulnya setiap pasangan mempunyai kebutuhannya masing-masing yang tidak dapat saling
membandingkan dengan pasangan lainnya, karena tingkat kebutuhan itu sendiri adalah
tergantung dari nafsu masing-masing orangnya, serta dapat tidaknya tercapai kepuasan
daripada hubungan yang dilakukannya itu, khususnya yang dipunyai oleh para wanita. Jelas,
bahwa khusus bagi seorang wanita adalah lebih utama memenuhi kebutuhan untuk mendapatkan
kualitas dari hubungan yang terjadi, dan bukan tergantung dari kuantitasnya.
Kejadian-kejadian dalam hubungan sesksual itu sendiri menunjukkan ada yang membutuhkan
hubungan itu setiap hari, ada yang jadwalnya 2 hari sekali, seminggu 2 kali, sebulan 1 kali,
aduh.., mana tahan ya pembaca. Tetapi sedemikian jauh takaran yang kami uraikan di atas,
juga masih belum lengkap dan tepat, karena ada juga pasangan yang tidak tetap hasratnya,
terkadang dalam sebulannya melakukan hubungan sebanyak sampai 20 kali, dan bulan berikutnya
hanya mengalami 2 kali hubungan. Dengan demikian, maka ternyata keadaan sehari-hari turut
juga mempengaruhi akan hubungan sesksual ini.
Dan dari keadaan itu perlu pula ditambahkan, bahwa dalam setiap pasangan itu sendiri dengan
secara jelas juga mempunyai ketidak-seimbangan dalam hasratnya.
Dalam suatu penyelidikan oleh para ahli sex didapatkan kenyatan, bahwa:
a. Didapatkan 50 % wanita Indonesia ternyata dapat dikatakan memiliki hasrat yang lebih
besar daripada para pria.
b. 10 % didapatkan mempunyai keseimbangan yang sama dalam hasratnya dengan pasangannya.
c. Sedangkan sisanya adalah sebanyak 40 % adalah menunjukkan hasrat para pria yang melampaui
wanita.
Tetapi disamping menunjukkan potensi yang tinggi dalam hasratnya itu, juga terdapat hal-hal
yang menyedihkan, yang menunjukkan diantaranya ada juga golongan pria yang ternyata
hasratnya benar-benar tidak memadai wanitanya, atau termasuk tidak normal. Seakan-akan tidak
mempunyai hasrat sama sekali dalam mengadakan hubungan seksual dengan pasangannya. Dan ini
termasuk suatu kejadian yang cukup menyedihkan. (Termasuk saya pembaca, saya sedih melihat
hal ini, masa “Hercules” bisa kalah sama “Xena”.. ya nggak..?)
Walaupun terdapat kepincangan-kepincangan di dalam hal hasrat diantara pasangan ini, tetapi
letak kebahagiaan mereka sebenarnya juga terletak pada adanya rasa saling menyesuaikan.
Disini letak pentingnya, sehingga mereka dapat terhindar dari adanya rasa tidak puas satu
dengan lainnya yang dapat menggoyahkan segalanya.
Dan demikian pula yang terjadi dengan letak pengambilan inisiatif, maka disini didapatkan
masih tetap dipegang oleh golongan pria dengan terbukti sekitar 51 %, sedangkan para wanita
sekitar 49 %. Jadi dengan perkembangan ini, dapat disimpulkan bahwa para wanita mulai
mengambil tempat pria dalam kegiatan esek-esek ini.
SEKIAN
Wednesday, November 28, 2007
Aneka Pengetahuan dalam Kegiatan Seks
Posted by peyank at 6:32 PM
Labels: After Play, Ejakulasi Prematur, Rangsangan Sex, vagina dan sekitar klitoris
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment